Terlepas dan di buang dari salah satu band indie bermusikalitas tinggi yang sempat mempunyai nama di Jawa Barat (Ripcord - R.I.P) Joule tidak berhenti dan terus mempertahankan karya serta ide ‘aneh’nya dalam mengeksplorasi nada, nuansa serta tone unik di dalam musiknya. Kesederhanaan mengumpulkan karya cupu hasil recording di kamar kost, dan di sebarluaskan oleh kawan-kawannya lah yang membuat Joule berusaha untuk terus mewujudkan mekanisme alur egonya. Merasakan momentum yang tepat dengan nama Joulevalery pada awal 2010 bersama Gyar (Additional Bass, MD & Drafter), Jo (Additional Guitar & Delicious Sound) dan Toy (Additional Drum & Percussion) untuk merampungkan beberapa lagu dengan single Lasting Love yang telah di putar di beberapa radio lokal, nasional di Jabar dan JABODETABEK. Musik yang easy Listening, Catchy dan simple, di balut dengan suara vokal yang bisa bikin cewe squirting dalam tempo 3 menit saja dari Joule, membuat Lasting Love cepat di terima di telinga para penikmat musik tanah air, luar negeri bahkan di luar galaksi ini. Ditanya mengenai aliran musiknya, Joule dengan santai menjawab “Mending Pop aja kali ya? Biar ga ribet”. Dengan bantuan player baru, Acon (Additional Bass & Accoustic guitar), Yudis (Additional Guitar) dan Gandhi (Drum, Percussion). Joulevalery berusaha untuk lebih profesional dan memanjakan para pemujanya. Ditanya mengenai target jangka pendeknya, Joule mengatakan dengan asyik “Palingan selesain album, terus launching, terus promo java tur, asia tur, amerika tur, neptunus tur, dan pluto tur, terus siapin mental deh, karena bakal terkenal di seluruh dunia kaya Justin Bieber. Beybe.. Beybe.. Uuuh.. Haha..”. ( joul & al )